Anatomikat.co.id – Baru baru ini diberitakan perampokan dana desa Tapandullu senilai Rp. 388.000.000 oleh orang tak dikenal.
Menurut Kepolisian yang menangani, pihaknya sulit mengungkap kasus perampokan tersebut disebabkan pelaku dalam menjalankan aksinya menggunakan masker-sarung tangan dan helm.
Kejadian ketidakmampuan ini memperpanjang catatan buruk Kepolisian Sulawesi Barat dalam mengungkap kasus kasus rumit, bukan hanya kasus perampokan, ketidakmampuan Polisi Sulawesi Barat diperlihatkan sebelumnya tatkala terjadi Pembunuhan misterius terhadap Pasangan Suami istri di Aralle Kabupaten Mamasa, kejadian pembunuhan misterius suami istri di Aralle Mamasa ini sudah bertahun namun sampai saat ini belum menemui titik terang bahkan mungkin sudah dilupakan. Lalu sampai kapan keluarga dan anak kandung dari suami istri yang dibunuh itu menunggu keadilan?
Selain kasus tingkat mudah, sepertinya kita belum bisa berharap banyak ke Kepolisian Daerah Sulawesi Barat untuk mengungkapnya, bayangkan saja seorang pelaku tindak pidana yang hanya menggunakan helm- masker dan sarung tangan murahan, Kepolisian Daerah Sulawesi Barat tidak mampu mengungkap nya padahal perampokan itu dilakukan pada siang hari dan ramai, bagaimana seandainya tindak pidana dilakukan pada malam hari dan sepi? Seperti kejadian pembunuhan Pasangan Suami Istri di Aralle Kabupaten Mamasa yang diduga kuat dilakukan pada malam hari.
Atas kejadian kejadian yang memperlihatkan preseden buruk ini, Kepolisian Sulawesi Barat haruslah berbenah haruslah lebih berani menciptakan terobosan terobosan bukan hanya dari segi Tekhnologi nya melainkan keberanian mental dan loyalitasnya, hal ini semata mata demi mewujudkan rasa keadilan dan kepastian huk bagi masyarakat Sulawesi Barat.
Kami berharap jargon “LARI DAN BERSEMBUNYILAH KARNA KAMI DILATIH UNTUK MENGEJAR DAN MENEMUKANMU” bukan hanya jadi jargon semata melainkan menjadi suatu lambang kebanggan Polri yang harus dijaga dan dijalankan. SEGERALAH BERBENAH